Senin, 08 Maret 2010

Teknikn Pengambilan Gambar Untuk Video

Dalam dunia photography atau dunia per-film-an sering kali masalah teknik pengambilan gambar dianggap point kesekian yang harus diketahui oleh fotografer, pemula khususnya. Sebagian dari mereka mengira dalam shoot sebuah objek atau mengambil sebuah adegan. Sehingga hal ini akan mengakibatkan ketidakefektifitasan kerja para fotografer tersebut. Selain itu, film merupakan hasil karya perpaduan antara banyak unsur, antara lain adalah unsur suara, gambar, gerak dan lan-lain. Sementara itu, pemerintah mendevinisikan film dalam UU Perfilman th. 1992, Bab I, Pasal 1, sebagai berikut: “Film adalah karya cita seni budaya yang merupakan media komunikasi masa pandang dengan kyang dibuat berdasarkan sinematografi dengan direkam pada pita selluloid, pita video, piringan video, dan atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam bentuk, jenis, ukuran melalui kimiawi, proses elektronik atau proses lainnya atau tanpa suara yang dapat dipertunjukkan dan atau ditayangkan dengan sistem proyek mekanik, elektronik dan atau lainnya”.
Dari pemaparan pada paragraf di atas, dalam menciptakan film alat yang paling dibutuhkan dan paling berkaitan adalah kamera atau video. Oleh karena itu, untuk menggunakan media tersebut perlu adanya teknik-teknik tertentu agar hasil yang didapatkan sesuai dengan yang diinginkan. Adapun teknik-teknik yang dapat digunakan dalam pengambilan gambar sangatlah bervariasi, sehingga ketika kita melihat sebuah film, tampak berbagai macam sudut pandang pengambilan gambar yang merupakan hal penting dalam pembuatan film. Penonton akan merasa jenuh apabila gambar yang disajikan terkesan monoton.
1.Pengambilan Gambar (Camera Angle)
a.Bird Eye View
Pada model ini proses pengambilan gambar dilakukan dari atas atau dari tempat yang memiliki ketinggian tertentu. Sehingga akan meperlihatkan objek yang berada di bawah lebih kecil serta menunjukkan lingkungan yang terhampar begitu luas. Teknik pengambilan gambar ini biasanya dilakukan menggunakan hellikopter atau bertempat di atas bukit.
b.High Angle
Pengambilan gambar yang dilakukan pada model ini adalah dengan mengambil gambar tepat di atas objek dengan maksud menimbulkan efek dramatic, yaitu kecil atau kerdil.
c.Low Angle
Teknik ini merupakan kebalikan dari pengambilan gambar teknik high angle, yakni dengan cara mengambil gambar dari bawah objek dengan maksud untuk memberikan kesan kejayaan atau keagungan.
d.Eye Level
Pengambilan gambar pada teknik ini dengan cara mengambil gambar sejajar dengan mata objek, hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan pandangan orang yang sedang berdiri dan tidak memberikan efek apapun.
e.Frog Level
Pada teknik ini, kamera diarahkan sejajar pada tempat objek berdiri, sehingga memberikan kesan sangat besar pada objek.

2.Ukuran Gambar (Frame Size)
a.Extreem Close Up
Pengambilan gambar dilakukan dengan mendekatkan kamera pada salah satu bagian saja dari tubuh objek dengan sangat dekat, hal ini untuk tujuan kedetailan objek yang dimaksudkan tersebut.
b.Big Close Up
Pengambilan gambar dilakukan dengan hanya mengambil bagian kepala hingga dagu objek saja. Dengan tujuan adalah untuk menunjukkan kejelasan ekspresi objek.
c.Close Up
Ukuran gambar yang diambil hanya sebatas kepala hingga leher saja, dengan maksud untuk memperjelas objek.
d.Medium Close Up
Gsmbar diambil hanya sebatas kepala hingga dada, dengan tujuan agar penonton jelas pemprofilan dari oibjek.
e.Mid Shoot
Pada model ini pengambilan gambar di fokuskan pada bagian kepala hingga pinggang saja.
f.Knee Shoot
Pengambilan gambar dilakukan pada bagian kepala hingga lutut saja.
g.Full Shoot
Pengambilan gambar difokuskan pada seluruh bagian objek, dari kepala hingga kaki. Untuk menunjukkan objek beserta lingkungannya.
h.Long Shoot
Pengambilan gambar ini lebih luas lagi dari full shoot, dimaksudkan untuk menubjukkan objek dengan latar belakangnya.
i.Extreem Long Shoot
Pengambilan gambar lebih dari long shoot, dengan maksud bahwasannya objek juga merupakan bagian dari lingkungan itu.
j.1 Shoot
Pengambilan gambar hanya pada satu objek tertentu, dengan tujuan untuk memperlihatkan objek pada suatu frame atau lainnya.
k.2 Shoot
Pengambilan gambar hanya pada dua objek tertentu dengan maksud untuk menunjukkan dua orang yang sedang berkomunikasi.
l.3 Shoot
Pengambilan gambar pada tiga orang dengan tujuan untuk memperlihatkan tiga orang yang sedang berinteraksi.
m.Group Shoot
Pengambilan gambar pada suatu komunitas atau sekelompok orang, hal ini untuk menunjukkan sebuah aktifitas yang dilakukan oleh objek.

3.Gerakan Kamera (Moving Kamera)
a.Zooming
Gerakan yang dilakukan kamera dengan mendekatkan atau menjauhkan kamera dari objek.
b.Panning
Gerakan ini dilakukan dengan menggerakkan kamera dari tengah ke kanan tau sebaliknya, dari tengah ke kiri. Namun dalam hal ini yang bergerak adalah tripodnya bukan kameranya secara langsung.
c.Tilting
Gerakan ke atas dan ke bawah. Masih menggunakan tripod yang ada agar hasilnya memuaskan.
d.Dolly
Gerakan maju mundur hamper sama dengan zooming, namun dalam gerakan ini yang aktif bergerak adalah tripod yang telah diberi roda.
e.Follow
Pengambilan gambar dilakukan dengan cara mengikuti objek.
f.Framing
Gerakan yang dilakukan oleh objek untuk memasuki atau keluar faraming shoot.
g.Fading
Pergantian gambar secara perlahan-lahan.
h.Crane Shoot
Pergerakan kamera yang dipasangkan alat bantu seiring dengan gerakan kameramen.

4.Gerakan Objek (Moving Object)
a.Kamera sejajar objek, yaitu kamera sejajar mengikuti objek
b.Walking objek bergerak menjauh atau mendekati kamera.
Selain teknik-teknik pengambilan gambar yan harus dimiliki oleh kameramen adalah sense of art. Karena stiap gambar atau adegan yang diambil merupakan karya seni. Selamat mencoba.