Senin, 04 Januari 2010

NOVEL “EMAK INGIN NAIK HAJI” JADI SKENARIO

Judul Buku : Emak Ingin Naik Haji “Sebuah Skenario”
Penulis : Aditya Gumay dan Adenin Adlan
Tebal : 135 hal
Tahun Terbit : 2009
Penerbit : Hikmah (PT Mizan Publika)
Peresensi : Sholihah (Mahasiswa Jurusan Tarbiyah ‘09 UMM).

SKENARIO sebuah naskah cerita yang merupakan unsur yang paling penting dalam sebuah produksi film, karena merupakan unsur yang dibutuhkan paling awal sebagai rancangan untuk membuat film.

Tidak seperti naskah drama atau novel, skenario film jarang menjadi karya sastra. Namun Skenario film masih memiliki ruang untuk menjadi karya tekstual. Dengan kata lain bisa menjadi karya tekstual yang mandiri tidak hanya menjadi rangcangan pembuatan film dimana sebagai penghubung dimana gambar-hidup itu mesti melewatinya.

Karya Aditya Gumay dan Adenin Adlan merupakan sebuah skenario yang dibukukan dengan judul “ Emak Ingin Naik Haji-sebuah skenario-”. Sebuah skenario yang diadaptasi dan dikembangkan berdasarkan cerpen karya Asma Nadia.

Ini kisah tentang Emak, seorang janda tua penjual kue keliling. Dia tinggal bersama anak lelaki keduanya yang berusia 30 tahun bernama Zein, seorang duda penjual lukisan kaligrafi. Emak memiliki kerinduan dan impian yang disimpannya sekian lama, yaitu naik haji. Dia pun menabung bertahun–tahun untuk mewujudkan impian tersebut.

Ironinya, didepan rumah sederhana Emak yang semipermanen berdinding kayu, berdiri menjulang mewah milik haji Saun – pengusaha besi tua dan jual-beli kapal yang kaya raya. Hampir setiap tahun Haji Saun berangkat haji atau umrah bersama keluarganya.

Zein menyadari impian Emak. Dia merasa menjadi anak yang tidak berguna. Untuk hidup biaya sehari-haripun dia belum bisa memenuhi karena lukisan kaligrafinya sangat jarang dibeli orang. Beban hidup mereka bertambah berat saat anak Zein sakit dan harus dioperasi. Emakpun mengikhlaskan tabungan hajinya untuk biaya rumah sakit tapi Zein menolak.

Demi Emak dan anaknya Zein menyusun rencana untuk mencuri uang Haji Saun. Tapi ditengah aksinya Zein tersadar bahwa itu perbuatan yang sangat tak pantas. Dia pun mengurungkan niatnya. Namun, saat melompat pagar hendak pulang, beberapa warga kampung memergokinya. Zein pun dikejar.

Bagaimana kelanjutannya? Dan apakah Emak akhirnya dapat mewujudkan cita-citanya? Ikuti alur cerita lewat cengkeraman situasi dramaktiknya yang diolah penulis dalam buku yang memiliki warna cover biru muda ini.

Tak hanya menikmati alur cerita, dalam buku ini pembaca juga dapat mengetahui susunan skenario yang digarap oleh dua sineas tersebut. Awal halaman memperkenalkan pemain dan mendeskripsi karakter pemainnya. Dalam buku ini penulis juga memberikan keterangan istilah sinematografi, seperti keterangan istilah EXT yang menandakan pengambilan gambar/suara diluar ruangan. Hal ini tentu mempermudah memahami skenario dalam pembuatan film.

Buku ini cocok untuk para sineas muda atau pun masyarakat umum yang ingin mencoba membuat satu ide cerita skenario atau pun hanya sekedar ingin mengetahui nya saja. Lebih–lebih digarap sampai tahap pembuatan karya film.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar