Senin, 04 Januari 2010

Pendidikan di Mata Soekarno “Modernisasi Pendidikan Islam dalam pemikiran Soekarno”

Biodata Buku

Judul Buku : Pendidikan di Mata Soekarno “Modernisasi Pendidikan Islam dalam pemikiran Soekarno”
Penulis : Syamsul Kurniawan
Tebal : 224 hal
Tahun Terbit : 2009
Penerbit : Ar-Ruzz Media
Perresensi : Pita Anjarsari

"Pendidikan Islam" Di Balik Tokoh Nasionalis Banyak orang yang mengenal Soekarno sebagai seorang nasionalis daripada tokoh muslim. Padahal di Timur Tengah beliau sebagai seorang pemimpin Muslim. Soekarno merasa kecewa dan tidak menyetujui paham-paham Islam Tradisional. Soekarno menyerang paham taklid dan sikap menutup pintu ijtihad. Ia menentang kekolotan, ketahayulan, bid’ah, dan anti rasionalisme yang dianut ole masyarakat muslim Indonesia. Ia melihat bahwa paham-paham Islam yang dianggapnya keliru itu dipengaruhi oleh kondisi masyarakat, khususnya stelsel ekonomi. Kritik Soekarno memang secara terang-terangan dan keras, sehingga ia sendiri merasa dapat disalah pahami anti Islam. Walau beliau memahami resiko itu, ia tidak berhenti mengkritik paham Islam yang kolot.
Melihat fenomena Soekarno di atas pendidikan Islam juga menjadi salah satu perhatian Soekarno. Baginya pendidikan Islam merupakan arena untuk mengasah akal, mempertajam akal dan mengembangkan intelektualitas. Dalam sejumlah tulisannya, Soekarno banyak menyebut dan mengidentifikasikan berbagai problem yang dihadapi oleh dunia Islam, terutama yang berkaitan dengan kebudayaan, intelektualitas, dan berbagai fenomena politik di dunia Islam. Tetapi Soekarno selalu yakin bahwa jika umat islam mau menjadi modern dan melakukan pembaharuan, maka Islam bukanlah agama dalam pengertian ritual belaka, melainkan Islam akan menjelma menjadi kekuatan transformasi dan perubahan.
Syamsul Kurniawan dalam bukunya yang berjudul Pendidikan di Mata Soekarno “Modernisasi Pendidikan Islam dalam pemikiran Soekarno” mencoba memaparkan pemikiran Soekarno tentang modernisasi dan visimya bagi pedidikan Islam. Ketika Soekarnon mencoba untuk memikirkan pendidikan Islam, adalah merupakan konsekuensi logis dari tingkat pendidikan dan pengetahuan yang ia terima, Karena dia bukan berasal dari latar belakang pendidikan Islam secara formal seperti pesantren atau di madrasah. Ia hanya mendapatkan pendidikan ala Barat yang diselenggarakan Belanda di Indonesia. Pendidikan Barat itu ikut mem,Bantu dalam perkembangan aliran Islam modern di Indonesia. Karena pendidikan Barat telah menambah kebencian terhadap penyembahan barang-barang sakti dan aliran sufi atau kebatinan.
Ide-ide pembaharuannya dalam Islam, terutama dalam bidang pendidkan Islam menunjukkan bahwasannya dia mendukung paham rasional. Pada gilirannya hal ini mendukung dirinya bergabung dengan Muhammadiyah yang mana dia dapat menemukan kawan-kawan yang sehaluan dengan pemikiran-pemikiran keislamannya yang progresif. Berbagai pengalaman Soekarno tentang Islam dan sekaligus pengalamannya dalam organisasi Muhammadiyah juga semakin mempertajam daya kepekaannya terhadap masalah pendidikan, termasuk pendidikan Islam.
Menurut Soekarno, mencontoh Barat tentunya dalam hal yang bersifat duniawi tiadalah merupakan suatu hal yang bertentangan dan dilarang oleh Islam. Dalam pendidikan dan pengetahuan Islam Soekarno bukanlah penganut paham dikotomis yang membedakan antara pengetahuan agavma dan pengetahuan sekuler. Oleh karena itu, di samping pengetahuan yang berkaitan langsung dengan ajaran agama seperti tafsir, hadits, fiqh, dan tajwid, Soekarno mengusulkan kepada A Hassan yang akan mendirikan pesantren, agar memberikan pengetahuan-pengetahuan Barat kepada merid pesantren sebanyak mungkin. Dalam hal ini ia berkata, “Demi Allah Islam Science bukan hanya pengetahuan Quran dan Hadits saja, namun Islam Science adalah pengetahuan Quran dan Hadits plus pengetahuan Barat”.
Buku ini juga mengungkapkan latar belakang pribadi dan perjuangan Soekarno. Buku ini juga mengungkapkan bagaimana agama dan keberagaman orangtua Soekarno banyak memengaruhi agama dan keberagamannya. Ayahnya seorang priyayi Jawa yang mengaku menganut agama Islam dan sang Ibu yang berasal dari keturunan brahmana Bali, penganut agama Hindu Bali. Setelah membaca buku ini, pembaca diharapkan pembaca dapat menjadikan apa yang ada dalam buku ini sebagai bahan rujukan untuk mengembangkan pendidikan Islam dan dapat merubah maindset kebanyakan orang tentang Islam yang tradisional dan kolot.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar